Langsung ke konten utama

Perayaan Hari Santri Nasional di Boyolali Berhadiah Doorprize Rp 15,5 Juta



Ketua DPRD Boyolali S. Paryanto, SH dan Wabup M. Said Hidayat melepas peserta pawai ta'aruf Hari Santri Nasional di Lapangan Sunggingan, Boyolali Kota, Minggu 22 Oktober 2017. (Yulianto/Fokusjateng.com)
FOKUS JATENG – BOYOLALI – Hampir di seluruh Indonesia merayakan Hari Santri Nasional Minggu 22 Oktober 2017. Untuk di wilayah Boyolali, ribuan santri mengikuti apel dilanjutkan pawai ta’aruf di Lapangan Sunggingan, Kecamatan Boyolali Kota dan berakhir di Gelanggang Anuraga Boyolali.
Ketua DPRD Boyolali S. Paryanto dan Wakil Bupati (Wabup) Boyolali M. Said Hidayat melepas para peserta di Lapangan Sunggingan. Selain dua pejabat ini, hadir pula Dandim 0724/Boyolali Letkol (Arh) Nova Mahanes Yudha, Ketua MUI Boyolali Habib Ichsanudin, dan sejumlah pejabat lainnya.

Grup kesenian Rodat ikut memeriahkan pawai ta’aruf Hari Santri Nasional di Boyolali Minggu 22 Oktober 2017. (credit-Yulianto/Fokusjateng.com)
Setelah bendera start dikibarkan, peserta kemudian bergerak menyusuri Jalan Pandanaran. Massa bergerak ke Tugu Jam depan Pasar Kota Boyolali. Rombongan diberi jarak per kelompok agar tertib dan tidak berdesakan.
Lantas belok kiri arah timur hingga simpang tiga depan Kantor Pos Boyolali. Peserta belok ke selatan melewati Gedung Panti Marhein dan finish di Gelanggang Anuraga Boyolali. ”Peserta yang mengikuti pawai ta’aruf ini sekitar 13.000 orang,” terang Kepala Bagian (Kabag) Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Setda Boyolali Hendrayanto BL, sekaligus ketua panitia kegiatan.

Perguruan silat Pagar Nusa Boyolali ikut memeriahkan apel dan pawa ta’aruf Hari Santri Nasional di Lapangan Sunggingan, Boyolali, Minggu 22 Oktober 2017. (credit-Yulianto/Fokusjateng.com)
Kegiatan digelar kerjasama antara Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud), Disporapar, dan Kemenag Boyolali. ”Panitia juga menyediakan hadiah total senilai Rp 15,5 juta bagi peserta,” ujar dia.
Peringatan Hari Santri Nasional kali ini mengambil tema ”Wajah Pesantren, Wajah Indonesia”. Tema ini sebagai wujud kebersamaan dan Kebhinekaan di Boyolali. Pihaknya mengangkat nilai kerukunan dan keberagaman di Boyolali sehingga tidak timbul perpecahan. ”Diharapkan, melalui Hari Santri dapat menunjukkan Boyolali benar-benar kondusif, nyaman untuk siapa pun,” tandasnya.

Peserta pawai melintasi Simpang Siaga Boyolali Kota Minggu 22 Oktober 2017. (credit-Yulianto/Fokusjateng.com)
Wabup Boyolali M. Said Hidayat mengajak seluruh santri agar bersatu padu dan memperkokoh persatuan dan kesatuan. ”Jangan sampai para santri mudah diadu domba sehingga terpecah belah. Santri harus mampu menjadi pelopor persatuan. Sebab dengan kokohnya persatuan maka NKRI menjadi kuat. Sekaligus menjadi pondasi untuk membangun bangsa di segala bidang,” harapnya.

https://www.fokusjateng.com/2017/10/22/perayaan-hari-santri-nasional-di-boyolali-berhadiah-doorprize-rp-155-juta/

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ketua Pimpinan pusat PAGAR NUSA periode 2017-2022

BIOGRAFI GUS NABIL  (KETUA UMUM PIMPINAN PUSAT PAGAR NUSA) Muchammad Nabil Haroen (lahir di Temanggung, Jawa Tengah, 25 Juli 1984) atau lebih dikenal dengan nama Nabil Haroen tinggal di Rejosari Rt. 01/III Nagadirejo Temanggung Jawa Tengah, Beliau seorang laki laki beragama islam, Selepas tamat dari SLTP setempat, ia melanjutkan pendidikannya di Pesantren Lirboyo. Di Pesantren Lirboyo inilah, ia mengembangkan dirinya menjadi seorang penulis. Dimulai dari menterjemahkan kitab Taisir al-Khallaq karya Sayyid Maliki; hingga menjadi wartawan lepas Tabloid Satya Graha Kediri. Beberapa tulisannya pernah dimuat di Tabloid Satya Graha, Majalah Aula dan majalah lainnya, baik dalam bentuk berita, khutbah maupunopini..Pendidikan jurnalistiknya ia peroleh dari diklat jurnalistik dan beberapa buku yang telah dibacanya. Sejak tahun 2002, ia menjadi redaktur majalah dinding Hidayah Lirboyo. Beliau juga sempat mengikuti lomba mengarang siswa-siswi SLTA dan sederajat di LPBA Sunan Ampel S...

Wakil Ketua Pimpinan Pusat PAGAR NUSA

25 feb 2019 |imam buchori Gus Atho'illah Habib beliau adalah putra dari seorang kyai yang bernama K.H. Habib Ihsanudin selaku pengasuh pondok Al-Huda doglo,candi gatak, cepogo, Boyolali. Beliau juga berperan sebagai Waketum dipengurusan pusat Pagar Nusa. Beliau merupakan motivator bagi kami anggota PN Boyolali, agar kami lebih giat dan semangat lagi dalam mengembangkan pencak silat NUsantara dan juga budaya dan juga tidak lupa meninggalkan adab dan perilaku sosok ulama. Beruntunglah boyolali sebenarnya karena wakil ketua pusat dari daerah sendiri jadi aksea ataupun pengenalan tentang organisasi justru lebih luas bagi yang paham dan mau belajar Jadi tunggu apa lagi ayo kita bergerak jadi kader penerus bangsa yang aktif